Cara Membuat Bibit Parfum (Penyulingan)

Bibit parfum diperoleh dari ekstrak atau sari wewangian yang umumnya diperoleh dari proses penyulingan, ekstraksi, atau perendaman dari berbagai bahan-bahan tumbuh-tumbuhan seperti akar, kulit batang, atau bunga. Hasil yang didapatkan dari cara penyulingan ini masih asli dan belum tercampur bahan apapapun.

Bahan dasar pembuatan bibit parfum:

Bahan dasar yang dapat digunakan untuk pembuatan bibit parfum ini  antara lain: bunga melati, cendana, mawar,  bunga matahari, lavender, kenanga, akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya. Selain bunga-bungaan yang telah disebutkan, anda juga bisa mencoba mengekstrak jenis campuran bahan lain untuk mendapatkan aroma yang unik.

Tiga cara yang umum dipakai untuk mendapatkan sari minyak wangi : 
  • Ekstraksi, yaitu memerangkap wewangian dengan larutan (petroleum ether).
  • Penyulingan atau destilasi.
  • Cara perendaman (maceration). 

Cara membuat bibit parfum dengan proses penyulingan:

Alat-alat yang diperlukan:
  • Mesin blender (mesin penghancur bahan). 
  • Alat penyulingan (destilasi) yang harganya berkisar 15 juta rupiah untuk kapasitas 10 kg.
  • Kompor sebagai sumber panas. 
Bahan-bahan:
  1. Bahan dasar misalnya: bunga melati, cendana, mawar,  bunga matahari, lavender, kenanga, akar-akaran, biji-bijian dan sebagainya.
  2. mineral oil (phenyl ether 4lk0h0l).
  3. fixative.
Proses pembuatan:
  1. Bahan dasar (misalnya: bunga melati) dihancurkan menjadi kecil-kecil menggunakan blender.
  2. Masukkan bahan dasar yang sudah hancur tadi kedalam mesin penyulingan yang telah berisi air bersih. 
  3. Selanjutnya adalah proses penyulingan (destilasi) yaitu dengan merebusnya sampai diperoleh uap (embun) hasil sulingan di dalam pipa kondensor, Uap (embun) hasil sulingan tersebut adalah sari minyak wangi (bibit parfum). 
  4. Campurkan Uap (embun) hasil sulingan dengan mineral oil (phenyl ether 4lk0h0l) dan fixative untuk memperoleh bibit parfum yang awet dan tahan lama. 
  5. Proses terakhir adalah memasukkan bibit parfum ke dalam botol kemasan dengan menggunakan suntikan.